Tampilkan postingan dengan label BeritaIslami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BeritaIslami. Tampilkan semua postingan

Keutamaan Puasa 6 Hari Syawal

Hikmah keutamaan manfaat tujuan dan tata cara puasa syawal setelah Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri perlu untuk diketahui dan dipahami dengan baik bagi kita yang akan menjalankan sunnah berpuasa setelah Bulan Ramadhan yaitu Puasa Syawal.

Dan termasuk amalan ibadah sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW di bulan Syawal salah satunya adalah dengan menjalankan puasa sunnah selama 6 hari. Puasa Syawal kita tahu memiliki keutamaan yang besar yaitu mendapat pahala puasa setahun penuh. Namun bagaimanakah tata cara melakukan puasa Syawal?

Keutamaan Puasa 6 Hari Syawal

Keutamaan Puasa Sunnah Syawal


Puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa wajib bulan Ramadhan adalah amalan sunnah yang dianjurkan bukan wajib. Seorang muslim dianjurkan mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal.

Banyak sekali keutamaan dan pahala yang besar bagi puasa ini. Diantaranya, barangsiapa yang mengerjakannya niscaya dituliskan baginya puasa satu tahun penuh (jika ia berpuasa pada bulan Ramadhan).

Kita tahu bersama bahwa puasa Syawal itu mempunyai keutamaan kebaikan dan pahala, bagi yang Berpuasa Ramadhan dengan sempurna lantas mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim).
Para ahli fiqih madzhab Hambali dan Syafi'i menegaskan bahwa puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa Ramadhan setara dengan puasa setahun penuh, karena pelipat gandaan pahala secara umum juga berlaku pada puasa-puasa sunnat. Dan juga setiap kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat.

Salah satu faidah terpenting dari pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal ini adalah menutupi kekurangan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Sebab puasa yang kita lakukan pada bulan Ramadhan pasti tidak terlepas dari kekurangan atau dosa yang dapat mengurangi keutamaannya. Pada hari kiamat nanti akan diambil pahala puasa sunnah tersebut untuk menutupi kekurangan puasa wajib.

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa.

Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan. Itulah mengapa penyebab alasan orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal


Berikut beberapa tata cara contoh sunnah puasa sunnah di bulan syawal seperti informasi yang dilansir dari muslim.or.id antara lain adalah sebagai berikut :

Puasa Sunnah Syawal Dilakukan Selama Enam Hari

Dalil dilakukan dilaksanakan selama 6 hari ini adalah berdasarkan pada Hadist Riwayat Muslim No 1164 yang artinya : "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh".

Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti’, 6: 465).

Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

Sunah puasa syawal adalah 6 hari, boleh dilakukan 6 hari berturut-turut atau berselang-seling. yang penting 6 hari tersebut dilakukan pada bulan syawal. 1 syawal (Hari Raya iedul fitri) kita diharamkan berpuasa, maka mulai tanggal 2 syawal kita disunahkan berpuasa 6 hari.

Usahakan untuk menunaikan qodho’ puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.”

Menurut pendapat terkuat, puasa qadha’ harus didahulukan dari puasa Syawal.

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, "Barangsiapa mempunyai qodho’ puasa di bulan Ramadhan, lalu ia malah mendahulukan menunaikan puasa sunnah enam hari Syawal, maka ia tidak memperoleh pahala puasa setahun penuh.

Karena keutamaan puasa Syawal (mendapat pahala puasa setahun penuh) diperoleh jika seseorang mengerjakan puasa Ramadhan diikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Dalam kondisi tadi, ia tidak memperoleh pahala tersebut karena puasa Ramadhannya belum sempurna.” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 392).

Boleh melakukan puasa Syawal pada hari Jum’at dan hari Sabtu

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum’at, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab, 6: 309).

Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jum’at karena bertepatan dengan kebiasaan.

Adapun berpuasa Syawal pada hari Sabtu juga masih dibolehkan sebagaimana puasa lainnya yang memiliki sebab masih dibolehkan dilakukan pada hari Sabtu, misalnya jika melakukan puasa Arafah pada hari Sabtu.

Hikmah keutamaan puasa sunnah Syawal adalah salah satunya bahwasannya puasa selama 6 hari di bulan syawal merupakan juga menyempurnakan rangkaian ibadah puasa Ramadhan.

Untuk itulah maka barangsiapa yang berpuasa Ramadhan sebulan penuh, dan selanjutnya menunaikan berpuasa sunnah pada bulan Syawwal, maka dia akan mendapatkan pahala puasa selama setahun penuh.

Semoga kita dimudahkan untuk menjalankan melaksanakan sunnah Rasulullah SAW berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal aamiin.

Tips Cara Mendidik Melatih Anak Rajin Sholat

Kiat cara dan tips bagaimana melatih mendidik memotivasi anak-anak untuk gemar dan rajin melaksanakan sholat 5 waktu perlu untuk diketahui dan juga dipahami oleh kita para orang tua.

Tips agar anak rajin shalat 5 waktu pada dasarnya adalah bahwa kita sebagai orang tua perlu terlebih dahulu memahami akan kewajiban sholat 5 waktu itu sendiri. Orang tua telah melaksanakan dengan baik dan memberikan contoh dan keteladanan yang baik dalam keluarga terkait pelaksanaan sholat wajib itu sendiri.

Tips Cara Mendidik Melatih Anak Rajin Sholat

Sholat adalah ibadah yang harus kita kerjakan dalam kondisi apapun, kecuali karena ada alasan yang syar’i, jadi walaupun sakit, dalam perjalanan bahkan dalam kondisi perang pun harus kita laksanakan.

Berikut keutamaan sholat dan kewajiban menjalankan sholat 5 waktu dan alasan penyebab sholat itu wajib antara lain :
  1. Shalat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu rukun islam. Dan inilah bagian dari kedudukan sholat dalam Islam.
  2. Shalat merupakan pembeda antara muslim dan kafir.
  3. Shalat adalah tiang agama dan agama seseorang tidak tegak kecuali dengan menegakkan shalat.
  4. Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.
  5. Sholat dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
Dan pemahaman tentang hal tersebut harus ditanamkan semenjak dini sejak anak masih kecil dan tentunya diberikan sesuai dengan pemahaman anak-anak dalam usianya mereka.

Baca informasi berikut ini : Tips Cara Memberikan Contoh Keteladanan Pendidikan Agama Pada Anak.

Berikut ini beberapa tips agar anak bisa untuk rajin shalat lima waktu, diantaranya yaitu :

Ingatkan Kepada Anak Akan Tujuan Sholat

Ajak anak membuka Al-Qur’an Surat Thaha (20) ayat 14 yang artinya :
"Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat, untuk mengingat Aku.”

Setelah salam dan berdoa, cobalah tanyakan pada anak, apakah selama sholat tadi dia ingat kepada Allah? Jika anak menjawab belum, maka berbincanglah dari hati ke hati mengapa dia belum bisa mengingat Allah selama sholat.

Bantu anak melakukan refleksi atas sholatnya, lalu lakukan evaluasi dengan memancing ide anak kira-kira apa yang bisa ia lakukan agar sholat berikutnya lebih bisa mengingat Allah. Tantang dia agar berkomitmen melakukan idenya sendiri.

Lakukan terus perbincangan ini dari hati ke hati, minimal sekali dalam sehari. Jika belum juga terlihat hasilnya, bersabarlah tanpa berhenti berusaha.
"Dan perintahkanlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah kamu dalam melakukannya." (QS Thaha (20) : 132)

Contoh Bukti Nyata Keteladanan Orang Tua Dalam Menjalankan Kewajiban Sholat 5 Waktu

Memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kita selain dengan memberikan ilmu pengetahuan agama tentang kewajiban sholat harus dibuktikan dengan keteladanan serta bukti nyata orang tua juga menjalankan sholat 5 waktu tersebut dengan baik.

Seorang ayah menjalankan shalat 5 waktu di masjid dan ibunya juga senantiasa menjalankan sholat setelah adzan berkumandang dan dilakukan di rumah. Dalam keseharian maka sang anak bisa melihat dan menyaksikan kedua orang tuanya dengan teratur, rutin menjalankan sholat maka akan memberikan kesan dan contoh yang baik kepada anak.

Minta Anak Selalu Sholat Di Sebelah Orang Tua

Anak perlu role-model, bahkan dalam urusan sholat. Sangat jarang ada anak yang bisa langsung tertib sholatnya. Semua perlu waktu dan usaha. Rasulullah menyuruh kita mulai mengajarkan dan membiasakan anak sholat di umur 7 tahun, bahkan boleh memukulnya jika sampai usia 10 tahun belum bisa sholat dengan tertib.

Ada rentang waktu 3 tahun di sana, kurang lebih 5475 kali sholat fardhu. Alangkah baiknya jika 5475 kali sholat itu, anak melakukannya dalam pengawasan kita atau orang yang kita percaya. Anak bisa langsung melihat cara kita sholat, untuk kemudian menirunya. Jika ada yang salah dengan sholatnya pun, kita bisa langsung menegurnya seusai sholat.

Ajarkan Anak Doa Agar Istiqomah Dalam Sholat

Bersamaan dengan usaha kita memotivasi anak, jangan lupa mengajarinya doa Nabi Ibrahim a.s yang sudah terkenal mustajab.

“Rabbiij'alnii muqiimash-shalaati wamin dzurrii-yatii, rabbanaa wataqabbal du'aa, Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang selalu mendirikan shalat, demikian juga anak keturunanku. Ya Tuhanku, perkenankan do'aku." – (QS. Ibrahim (14) : 40)

Mintalah anak untuk membaca doa ini setiap selesai sholat. Tentu kita sendiri pun harus juga sering-sering membacanya. Wamin dzurrii-yatii, dan demikian pula anak keturunanku.

Pembiasaan / Pengkondisian

Ada pepatah mengatakan ala bisa karena biasa. Insya Alloh ketika keteladanan dan nasehat sudah kita lakukan jangan lupa pembiasaan agar semua kebaikan dan sifat-sifat terpuji yang sudah kita tanamkan, khususnya sholat ini menjadi kewajiban rutin bahkan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Caranya bisa dengan bersegera mengambil air wudhu ketika adzan terdengar, hentikan semua aktivitas dan kerjaan, matikan televisi, terus sholatnya selalu berjama’ah, yang laki-laki sholat berjama’ah di masjid. Yang wanita sholat berjama’ah bersama kita para ibu di rumah.

Dan jika semua hal baik yang sudah kita tanamkan lalu kita laksanakan secara kontinyu maka lama-lama akan menjadi suatu pembiasaan / pengkondisian yang baik yang islami sesuai syariat.

Hikmah Keutamaan Menahan Marah

Keutamaan memaafkan dan hikmah menahan marah bagi seorang muslim adalah merupakan bagian dari tanda ciri orang-orang mukmin. Untuk itulah pentingnya mengetahui akan kemuliaan keutamaan menahan marah itu sendiri.

Nasehat wasiat nabi Rasulullah Muhammad SAW untuk jangan marah juga tersebut dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: "Janganlah engkau marah". Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau: "Janganlah engkau marah".

Hikmah Keutamaan Menahan Marah

Memang sifat marah merupakan tabiat yang tidak mungkin luput dari diri manusia, karena mereka memiliki nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan enggan untuk diselisihi keinginannya.

Bersamaan dengan itu, sifat marah merupakan bara api yang dikobarkan oleh setan dalam hati manusia untuk merusak agama dan diri mereka, karena dengan kemarahan seseorang bisa menjadi gelap mata sehingga dia bisa melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang berakibat buruk bagi diri dan agamanya.

Oleh karena itu, hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bertakwa, meskipun mereka tidak luput dari sifat marah, akan tetapi kerena mereka selalu berusaha melawan keinginan hawa nafsu, maka merekapun selalu mampu meredam menahan kemarahan karena Allah.

Diantara keutamaan kemuliaan menahan marah terdapat dalam pada Al Quran yang artinya :
"(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 3)

Hal ini juga maksudnya adalah bahwa jika mereka disakiti orang lain yang menyebabkan timbulnya kemarahan dalam diri mereka, maka mereka tidak melakukan sesuatu yang diinginkan oleh watak kemanusiaan mereka (melampiaskan kemarahan), akan tetapi mereka (justru berusaha) menahan kemarahan dalam hati mereka dan bersabar untuk tidak membalas perlakuan orang yang menyakiti mereka.

Marah merupakan sikap yang tak baik bagi setiap manusia. Jika seseorang memiliki sikap marah maka sering kali ia dapat stigma negatif sebagai pemarah. Perlu dipahami bahwa sikap pemarah dampaknya sangat besar bagi kehidupan. Orang yang pemarah akan menjadi orang yang sangat sensitif.

Demikian juga biasanya pemarah tidak mempunyai banyak teman. Karena sikapnya yang pemarah maka orang-orang akan menjauh darinya, boleh jadi rezekinya pun begitu. Mengapa demikian? Karena, rezeki itu bukan langsung diberikan atau diturunkan Allah begitu saja kepada kita, melainkan lewat orang di sekitar kita dengan berbagai cara. Maka, disebabkan hal-hal yang demikian Rasulullah dengan tegas melarang kita agar tidak marah.

Sebalikanya, sikap ramah dan pemaaflah yang seharusnya kita munculkan bagi setiap orang. Tentunya, dengan menjadi orang yang ramah teman akan banyak dan begitu juga jalan rezeki yang insya Allah, akan banyak dan mudah. Karena, satu di antara sekian banyak kerugian dari seorang pemarah adalah memiliki musuh yang banyak dan begitupun sebaliknya.

Tips Cara Menahan Menghilangkan Marah


Ada beberapa cara kiat tips cara menghilangkan marah yang bisa dilakukan seorang muslim diantaranya adalah seperti yang disebutkan oleh Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab Mausuu'atul Aadaab alIslamiyah terkait dengan adab adab berkaitan dengan marah :

Jangan Marah, Kecuali Karena Allah SWT

Menurut Syekh Sayyid Nada, marah karena Allah merupakan sesuatu yang disukai dan mendapatkan amal. Misalnya, marah ketika menyaksikan perbuatan haram merajalela. Seorang Muslim yang marah karena hukum Allah diabaikan merupakan contoh marah karena Allah.

"Seorang Muslim hendaknya menjauhi kemarahan karena urusan dunia yang tak mendatangkan pahala," tutur Syekh Sayyid Nada. Rasulullah SAW, kata dia, tak pernah marah karena dirinya, tapi marah karena Allah SWT. Nabi SAW pun tak pernah dendam, kecuali karena Allah SWT.

Berlemah Lembut Dan Tak Marah Karena Urusan Dunia

Syekh Sayyid Nada mengungkapkan, sesungguhnya semua kemarahan itu buruk, kecuali karena Allah SWT. Ia mengingatkan, kemarahan kerap berujung dengan pertikaian dan perselisihan yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar dan bisa pula memutuskan silaturahim.

Mengingat Keagungan Kebesaran Dan Kekuasaan Allah SWT

"Ingatlah kekuasaan, perlindungan, keagungan, dan keperkasaan Sang Khalik ketika sedang marah," ungkap Syekh Sayyid Nada. Menurut dia, ketika mengingat kebesaran Allah SWT, maka kemarahan akan bisa diredam. Bahkan, mungkin tak jadi marah sama sekali. Sesungguhnya, papar Syekh Sayyid Nada, itulah adab paling bermanfaat yang dapat menolong seseorang untuk berlaku santun (sabar).

Menahan Dan Meredam Amarah Jika Telah Muncul.

Syekh Sayyid Nada mengungkapkan, Allah SWT menyukai seseorang yang dapat menahan dan meredam amarahnya yang telah muncul. Allah SWT berfirman, " … dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran:134).

Berlindung Kepada Allah Ketika Marah

Nabi SAW bersabda, "Jika seseorang yang marah mengucapkan; 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan reda kemarahannya." (HR Ibu 'Adi dalam al-Kaamil.)

Diam

Rasulullah SAW bersabda, "Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad). Terkadang orang yang sedang marah mengatakan sesuatu yang dapat merusak agamanya, menyalakan api perselisihan dan menambah kedengkian.

Mengubah Posisi Ketika Marah

Mengubah posisi ketika marah merupakan petunjuk dan perintah Nabi SAW. Nabi SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring." (HR Ahmad).

Berwudhu

Menurut Syekh Sayyid Nada, marah adalah api setan yang dapat mengakibatkan mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf. "Maka dari itu, wudhu, mandi atau semisalnya, apalagi mengunakan air dingin dapat menghilangkan amarah serta gejolak darah," tuturnya.

Memberi Maaf Dan Bersabar

Orang yang marah sudah selayaknya memberikan ampunan kepada orang yang membuatnya marah. Allah SWT memuji para hamba-Nya "... dan jika mereka marah mereka memberi maaf." (QS Asy-Syuura:37).

Memaafkan merupakan bagian dari akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya. Abdullah al-Jadali berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW, lalu ia menjawab, 'Beliau bukanlah orang yang keji (dalam perkataan ataupun perbuatan), suka kekejian, suka berteriak di pasar-pasar atau membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan orang yang suka memaafkan." (HR Tirmidzi).

Dan ini juga adalah bagian dari hikmah manfaat keutamaan memaafkan dalam Islam itu sendiri yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW juga.

Umat Islam diperintahkan untuk memaafkan kesalahan orang lain kepadanya. Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang hebat bukanlah orang yang menang dalam pergulatan. Sesungguhnya orang yang hebat adalah orang yang (mampu) mengendalikan nafsunya ketika marah. Memaafkan dan mengampuni juga merupakan perbuatan yang diperintahkan Sang Khalik kepada umatnya.

Rasulullah saw. juga bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian sedang marah dalam keadaan berdiri, hendaklah dia duduk jika kemarahan itu dapat hilang. Apabila (kemarahan) itu tidak hilang, hendaklah dia berbaring (HR Abu Dawud dari Abu Dzar)”.

Menahan marah itu memang tidak mudah mengingat sumber amarah itu berasal dari setan. Namun, kabar baiknya, selain menyehatkan badan dan pikiran, menahan marah mampu mendatangkan barakah.

Seperti kata-kata hikmah Umar bin Khattab, “Aku mencari keberkahan dari sebagian besar pintu-pintu rezeki dan tidaklah kutemukan keberkahan itu selain dari sabar, “ (Umar bin Khattab ra).

Edaran Bupati Batang Untuk Shalat Berjamaah

Surat edaran Bupati Batang berisi himbauan melaksanakan sholat berjamaah di masjid dan menghentikan semua kegiatan ketika adzan sholat 5 waktu berkumandang adalah salah satu bentuk kepedulian pemimpin daerah terhadap kewajiban sholat 5 waktu.

Himbauan shalat berjamaah dari Bupati Batang ini terdapat dan tertuang di dalam tertuang dalam Surat Edaran No 800/SE/2045/2015 tertanggal 28 Desember 2015 itu juga ditujukan kepada instansi vertikal, BUMN, perusahaan swasta, lembaga masyarakat, sekolah, madrasah, pesantren. Selain itu, surat edaran ini juga ditujukan ke rumah sakit, puskesmas dan kalangan profesi.

Edaran Bupati Batang Untuk Shalat Berjamaah

Dalam surat edaran Bupati Batang menghimbau agar menghentikan seluruh kegiatan saat adzan dikumandangkan, dan sesegera mungkin melaksanakan shalat 5 waktu (shalat fardhu) secara berjamaah di masjid terdekat.

Tujuan alasan surat edaran bupati batang tentang sholat berjamaah di masjid rangka meningkatkan keimanan dan mendukung efektifitas kerja.

"Jadi kalau untuk tujuan akhirat, diperintah oleh yang membuat hidup ini dipatuhi, apalagi urusan yang lain. Tentu akan bisa menjalankan,” jelas Bupati batang Yoyok seperti dilansir dari Detik.

Bupati batang Yoyok Riyo Sudibyo menjelaskan, dengan tertib waktu untuk salat yang 5 menit saja sudah bisa disiplin tentu di seluruh aspek kehidupan yang lain akan demikian.

"Dan di masjid, semua berkumpul. Kemudian bisa diskusi, rekonsiliasi, dan penjernihan spiritual," terang Yoyok.

Sejak awal 2015 aturan ini, walau tidak secara tertulis sudah dijalankan. Dan imbas positifnya sangat dirasakan. Masyarakat Batang, yang ingin menemui Bupati atau pejabat daerah tinggal ke masjid raya Batang. Setiap salat fardhu pasti akan mudah ditemui. Dan baru di akhir 2015, dibuat edaran resmi terkait imbauan ini.

Dan semoga dengan adanya Bupati Batang Keluarkan SE "Hentikan Seluruh Kegiatan Saat Adzan Berkumandang Untuk Sholat Berjamaah" akan menjadi contoh untuk pemimpin pemimpin daerah yang lain untuk hal yang baik dan positif dalam anjuran himbauan menjalankan sholat fardhu di masjid secara berjamaah.

Penyebab Alasan Fakta Mengapa Babi Haram

Penyebab alasan fakta hikmah dilarang haramnya makan babi baik dilihat dari aspek Agama Islam dan juga dilihat dari aspek kesehatan adalah begitu banyak.

Karena memang pada dasarnya ini adalah larangan Allah memakan konsumsi daging babi itu sendiri yang hukumnya adalah haram. Dalil Al Quran tentang haram memakan daging babi ini terdapat dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 173 yang artinya :

"Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Penyebab Alasan Fakta Mengapa Babi Haram

Walau demikian tidak sedikit pula sebagian diantara kita masih ada yang belum mengetahui dampak negatif buruk akibat dari memakan daging babi, dan masih bertanya-tanya: "Mengapa umat Islam dilarang makan babi?"

Dalam ayat tersebut diata jelas bahwa umat Islam dilarang makan babi, bangkai, darah, dan binatang-binatang lain yang tidak disembelih atas nama Allah, kecuali dalam keadaan amat sangat terpaksa.

Kenapa? Disinilah letak kuasa Allah. Segala apa yang diperintahkan atau diperbolehkan (halal) dan apa yang dilarangNya (haram) pasti berguna untuk manusia.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat) yaitu suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Sementara dari ayat diatas jelas bahwa yang diharamkan antara lain ialah segala macam darah.

Kita tidak boleh memakan babi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengharamkannya. Allah Sang Pencipta telah memberitahukan bahwa hewan itu najis, tidak halal bagi seorang muslim untuk memakannya.

Tidak disebutkan di dalam syari’at alasan khusus pengharaman daging babi selain firman-Nya: “Karena sesungguhnya itu adalah najis”. Dan najis itu mutlak kepada apa yang dipandang buruk oleh syari’at dan fitrah yang lurus, dan alasan ini saja sudah cukup.

Terdapat juga alasan umum yang mencakup daging babi dan selainnya dari makanan-makanan yang diharamkan, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“… dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk …” (QS. Al-A’raf (7): 157)

Maka, segala yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah buruk, dan perkara-perkara yang khabits (kotor, buruk) pada konteks ini adalah apa-apa yang di dalamnya mengandung kerusakan bagi kehidupan manusia dan pada kesehatannya, atau hartanya, atau dalam akhlaknya.

Ajaran Islam mengharamkan umatnya mengkonsumsi daging babi dan atau memanfaatkan seluruh anggota tubuh babi selain dalil yang tersebut diatas.

Berikut alasan penyebab dilarangnya untuk memakan daging babi yang haram dan juga fakta ilmiah dalam dunia kesehatan tentang bahaya makan daging babi bagi kesehatan antara lain :

Penyakit Yang Bisa Timbul Karena Konsumsi Daging Babi

Ada berbagai macam jenis penyakit yang bisa timbul oleh karena memakan daging babi yang buruk bagi kesehatan manusia. Diantaranya adalah penyakit yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.

Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa memakan konsumsi babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.

Ditambah cacing babi mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.

Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar. Inilah merupakan dasar penyebab menurut medis kesehatan tentang buruknya daging babi bagi kesehatan manusia.

Daging babi termasuk daging yang paling susah dicerna, karena banyak mengandung lemak dalam sela-sela ototnya Ia meletihkan perut besar orang yang memakannya.

Orang yang memakan daging babi itu akan merasakan tubuhnya menjadi berat dan qalbunya tidak stabil. Jika setelah makan daging itu ia muntah, hal itu baik sekali dan cukup mampu menolongnya agar tidak terkena penyakit-penyakit itu.

Babi Adalah Kontainer (Tempat Penampung) Penyakit

Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum).

Serta juga penyakit seperti halnya Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii.

Belum pernah kaum muslimin pada masa salaf (masa dulu) mengetahui rincian menjijikannya babi, serta alasan pengharamannya. Hingga datang penemuan-penemuan modern yang menemukan bahwa pada babi terdapat faktor-faktor penyakit serta bakteri-bakteri yang membahayakan. Diantaranya adalah bahwa babi, daging yang dimakan oleh manusia akan melahirkan cacing berbahaya.

Cacing pita yang hidup pada babi (T solium), panjang 2-7 meter bisa menular dan hidup dalam pembuluh darah manusia, dalam usus manusia. Bila menyebar ke otak, bisa mematikan yang benihnya ada di dalam daging babi. Kemudian tumbuh di dalam lambung manusia dengan bentuk yang tidak dapat diobati dengan obat cacing.

Bahkan cacing babi itu akan tumbuh di dalam daging manusia dengan bentuk yang kedokteran hingga hari ini belum mampu membebaskan manusia darinya setelah dia tertimpa penyakit itu. Dan itu akan membahayakan kehidupannya. Cacing itu diberi nama Treichine.

Itu hanya salah satu dari penyakit akibat babi. Diketahui bahwa Babi adalah sarang bakteri, virus dan penyakit: 1. influenza (flu babi) 2. Balantidium Dysentery 3. Fasciolopsis Buski 4. Taenia Solium (cacing pita) 5. Ascaris (ular perut) 6. Trichinella Spiralis 7. Zoonoses], dari sini tampaklah tujuan manfaat hikmah pengharaman daging babi dalam Islam.

DNA Babi Mirip Dengan Manusia

Sehingga demikian maka akibatnya sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi contohnya adalah babi binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya.

Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali.

Kadang babi mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya. Dia memakan sampah busuk dan kotoran hewan apapun. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan, kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Dengan demikian, kita harus yakin bahwa apa yang diharamkan Allah pasti mengandung hikmah di dalamnya. Seperti hikmah diharamkannya memakan daging babi bagi umat Muslim. Mungkin banyak yang bilang daging babi enak, tetapi kini kita tahu ada apa saja di balik daging babi tersebut. Na’udzubillahi min dzalik.

Lalu, bagaimana misalnya kalau kita tidak sengaja makan babi dalam suatu perjamuan yang diadakan oleh orang non Muslim yang tidak mengetahui tentang terlarangnya makan babi bagi umat Islam atau kita terjebak dalam suatu hutan belantara dalam keadaan kelaparan luar biasa sementara yang terlihat di sana sini hanya babi?

Disinilah bijaksananya Allah. Kalau Anda dalam keadaan tidak sengaja atau sangat terpaksa seperti kejadian tadi, maka Anda diperbolehkan memakan babi tersebut (dengan tidak melampaui batas). Yah tentunya sebelum membunuh dan memakan babi itu, Anda harus mengucapkan “bismillah”, agar Anda senantiasa selalu mendapat berkat dan perlindungan-Nya. (Dari Berbagai Macam Sumber).

Hikmah Keutamaan Qurban

Tujuan manfaat hikmah berkurban di Bulan Dzulhijjah Idul Adha perlu diketahui dan dipahami dengan baik oleh kita selaku Umat Islam yang menjalankannya.

Dimana pada tanggal 10 Dzulhijjah kita selaku umat Muslim melaksanakan ibadah qurban. Pengertian ibadah kurban adalah penyembelihan binatang tertentu yang dilakukan pada hari Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (hari tasyrik).

Hari Tasyriq yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sehingga bisa diambil kesimpulan tujuan hikmah qurban adalah dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala Tak diragukan lagi bahwasannya qurban di bulan Haji Dzulhijjah adalah merupakan bagian dari ibadah kepada Allah dan pendekatan diri pada-Nya.

Ibadah Qurban juga dilakukan dalam rangka mengikuti ajaran Nabi kita Muhammad SAW. Serta juga lanjutan dari syariat agama Nabi Ibrahim. Sebagaimana disebutkan dalam al Qur’an ketika menceritakan kisah pengorbanan Ismail, yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Ash Shaffaat: 102-107.

Hikmah Keutamaan Qurban

Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Ismail


Disyariatkan ibadah qurban ini adalah berdasarkan pada kisah sejarah Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya Nabi Ismail yang merupakan bagian dari ujian yang diberikan Allah kepada NabiNya.

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (QS. Ash Shaffaat : 102-107)

Berikut hikmah pelajaran makna arti kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail seperti yang dikutip dari media Rumaysho.com bahwa dibicarakan dalam ayat ini adalah Nabi Isma’il ‘alaihis salam, putera dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, bukan Ishaq.

Karena Ishaq baru disebut setelah itu, pada ayat 112-113. Isma’il lebih tua daripada Ishaq. Isma’il dilahirkan ketika Nabi Ibrahim berusia 86 tahun. Sedangkan Ishaq itu lahir ketika Nabi Ibrahim berusia 99 tahun.

Ketika Isma’il berada dalam usia gulam dan ia telah sampai pada usia sa’ya, yaitu usia di mana anak tersebut sudah mampu bekerja yaitu usia tujuh tahun ke atas.

Pada usia tersebut benar-benar Ibrahim sangat mencintainya dan orang tuanya merasa putranya benar-benar sudah bisa mendatangkan banyak manfaat.

Ibrahim 'alaihis salam berkata pada putranya, “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.”

Isma’il ingin bersabar, ingin harap pahala dengan menjalankan perintah tersebut, mengharap ridha Rabbnya serta ingin berbakti pada orang tuanya. Isma’il pun meminta pada bapaknya untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Ta’ala.

Niscaya akan didapati Isma’il termasuk orang-orang yang sabar atas kehendak Allah. Kesabaran tersebut dikaitkan dengan kehendak Allah karena memang tanpa kehendak Allah, kesabaran tersebut tak bisa dicapai.

Ketika Ibrahim dan Isma’il telah berserah diri, Ibrahim sudah akan menyembelih anaknya putranya sendiri, buah hatinya. Hal itu dilakukan untuk menjalankan perintah Allah dan takut akan siksa-Nya. Isma’il pun telah mempersiapkan dirinya untuk sabar.

Ia merendahkan diri untuk taat kepada Allah dan ridha pada orang tuanya. Ibrahim lantas membaringkan Isma’il di atas pelipisnya. Ia dibaringkan pada lambungnya lalu siap disembelih. Kemudian Ibrahim memandang wajah Ismail ketika akan menyembelihnya.

Ketika dalam keadaan gelisah dan cemas, Ibrahim diseru dan dikatakan bahwa benar sekali ia telah membenarkan mimpi tersebut. Ia telah mempersiapkan diri juga untuk hal itu. Yang terjadi ketika itu pisau sudah dilekatkan di leher.

Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Ismail

Peristiwa ini adalah ujian Allah pada Nabi Ibrahim 'alaihis salam, menunjukkan akan kecintaan Ibrahim pada Rabbnya. Allah menguji Ibrahim lewat anak yang benar-benar ia cintai, diperintahkan untuk disembelih.

Akhirnya, Allah mengganti dengan domba yang besar sebagai tebusan. Ibrahim bukan menyembelih Ismail, namun menyembelih seekor domba. Itulah balasan bagi orang yang berbuat ihsan. Itulah Ibrahim yang merupakan bagian dari orang beriman.

Keutamaan Ibadah Kurban


Ada beberapa kandungan hikmah keutamaan di dalam ibadah menyembelih Qurban di bulan haji atau bulan Dzulhijjah ini. Diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Bersyukur kepada Allah atas nikmat kehidupan yang diberikanNya. Karena memang begitu banyaknya nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita manusia yang tidak akan mungkin akan bisa kita hitung nikmat-nikmat yang telah Allah Ta'ala anugerahkan kepada kita semuanya.
  2. Hikmah berqurban ini juga agar kita sebagai seorang mukmin untuk bisa mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salaam, yang ini membuahkan ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan sehingga Isma’il pun berubah menjadi seekor domba. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya.
  3. Bukti sebagai hamba bertaqwa, “Daging daging qurban dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaanmulah yang dapat mencapainya…” (QS al-Hajj, 22 :37)
  4. Ibadah Qurban Menjadi Ibadah yang di Cintai Allah. Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah (sebagai qurban) di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya." (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi). Ini adalah bagian dari pahala qurban. Dalilnya adalah : "Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan," (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
  5. Meraih mendapatkan ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa dosa yang kamu lakukan...” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi).
  6. Mendapat kesaksian yang indah dari hewan Qurban kita kelak, “Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat di dekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya". (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim)
Semoga kita dimudahkan untuk menjalankan syariat agama Islam dalam berqurban aamiin...aamiin.

Hikmah Keutamaan Manfaat Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah bertujuan untuk membersihkan puasanya orang-orang berpuasa ramadhan dari hal-hal yang bisa menghilangkan pahala puasanya dan juga memberi makan orang miskin ( sehingga ketika hari raya idul fitri juga ikut bergembira dan juga tidak merasa susah karena tidak ada makanan baginya.

Ini adalah bagian dari hikmah keutamaan zakat fitrah di dalam Islam itu sendiri. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap orang muslim. Bagi mereka yang berada dibawah tanggungan orang lain, maka zakatnya menjadi kewajiban penanggungnya, baik ia seorang pembantu rumah tangga, seorang dewasa, ataupun seorang kanak-kanak, bahkan bayi yang telah bernyawa.

Dan juga yang masih didalam rahim, semuanya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya, baik dari hartanya sendiri, ataupun oleh penanggung yang bertanggung jawab atasnya.

Zakat fitrah ialah keawjiban pada setiap individu baik laki-laki atau perempuan muslim yang mana pengeluarannya dilakukan pada bulan ramadhan penuh sebelum menginjak hari raya Idul Fitri.

Manfaat zakat fitrah adalah sebagai bentuk solidaritas kepada fakir miskin, dan merupakan bentuk syukur kepada Allah karena telah memberikan taufik-Nya sehingga bisa menyempurnakan puasa ramadhan.

Hikmah Keutamaan Manfaat Zakat Fitrah height=

Kewajiban Membayar Zakat Fitrah


Berikut dalil terkait dengan kewajiban menunaikan dan membayara zakat fitrah yaitu yang terdapat pada sebuah hadist riyawat dari Bukhari Muslim yang artinya :
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' gandum, atas budak dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang besar dari kalangan orang Islam. Dan beliau memerintahkan agar ditunaikan sebelum orang-orang pergi menunaikan shalat"

Dan diantara hikmah tujuan manfaat zakat fitrah antara lain adalah sebagai berikut :

Menyempurnakan Keimanan Dan Keislaman Seseorang

Karena memang zakat dan membayar zakat ini termasuk di dalam bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila seseorang melakukannya, maka keislamannya akan menjadi sempurna. Inilah salah satu dari manfaat membayarkan zakat termasuk zakat fitrah yang dibayarkan sebelum menunaikan sholat hari raya di pagi harinya.

Membuktikan penghambaan diri kepada kepada Allâh Azza wa Jalla dengan menjalankan perintah-Nya

Banyak dalil yang memerintahkan agar kaum Muslimin melaksanakan kewajiban agung ini, sebagaimana Allâh Azza wa Jalla firmankan dalam banyak ayat, diantaranya :

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'." (QS. Al-Baqarah/2:43).

Zakat memperkecil kesenjangan

Islam mengakui adanya perbedaan rezeki sebagai akibat dari perbedaan kemampuan, keahlian, dan potensi. Pada saat bersamaan Islam menolak kelas sosial timpang, satu sisi hidup penuh kenikmatan dan sisi lain dalam kemelaratan.

Islam menghendaki orang-orang miskin juga berkesempatan menikmati kesenangannya orang kaya, memberinya apa yang dapat menutup hajatnya. Dan zakat adalah satu dari banyak sarana yang dipergunakan Islam untuk menggapai tujuan di atas.

Tanda syukur orang yang berpuasa atau shaum kepada Allah atas nikmat ibadah shaum

Zakat Fitrah merupakan pembersih puasa dari hal-hal yang mengotorinya

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘laihi wassalam: "Zakat Fitri merupakan pembersih bagi yang berpuasa dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan kata-kata keji (yang dikerjakan waktu puasa), dan bantuan makanan untuk para fakir miskin." (Hadits Hasan riwayat Abu Daud)

Waki' bin Jarrah berkata, “Manfaat zakat Fitrah untuk puasa seperti manfaat sujud sahwi untuk shalat. Kalau sujud sahwi melengkapi kekurangan dalam shalat, sedangkan zakat fitrah melengkapi kekurangan yang terjadi ketika puasa”.

Membayar Zakat Fitrah Dengan Uang


Mayoritas ulama tidak membolehkan mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang, tetapi yang wajib dikeluarkan adalah jenis makanan sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘laihi wassalam .

Tetapi ada juga sebagian ulama yang membolehkan seseorang mengeluarkan zakat fitrah dengan uang karena kebutuhan fakir miskin berbeda-beda, khususnya zaman sekarang, kebanyakan orang lebih membutuhkan uang daripada makanan. Mereka berdalil dengan hadits Ibnu Umar yang artinya :
"Rasulullah shallallahu ‘laihi wassalam mewajibkan zakat fitri dan bersabda, ‘Cukupkan mereka (fakir miskin) pada hari itu’." (HR. Daruqutni dan Baihaqi).

Mencukupkan fakir miskin bisa dengan memberikan uang atau sejenisnya yang dibutuhkan oleh fakir miskin dan tidak harus dengan bentuk makanan.

Diantara para ulama ada yang berpendapat bahwa dalam membayar zakat fitrah sebaiknya dilihat kondisi fakir miskin setempat. Jika mereka memang lebih membutuhkan makanan, seperti beras dan lain-lainnya sebagaimana yang tersebut dalam hadits, sebaiknya orang yang berzakat mengeluarkan zakatnya berupa makanan.

Akan tetapi, jika mereka lebih membutuhkan uang, sebaiknya membayar zakat dengan uang, karena hal tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan sesuai dengan tujuan diturunkannya syariah.

Keutamaan Hikmah Keberkahan Di Dalam Sahur

Berkah di dalam makan sahur adalah merupakan bagian dari keutamaan hikmah di dalam sahur itu sendiri. Dan termasuk dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah dengan mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.

Disunnahkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk makan sahur. Al Khottobi mengatakan bahwa makan sahur merupakan tanda bahwa agama Islam selalu mendatangkan kemudahan dan tidak mempersulit dalam segala sesuatunya.

Keberkahan di dalam sahur salah satunya adalah dengan kita mengakhirkan waktu makan sahur sebelum imsak atau pun sebelum adzan subuh berkumandang.

Jarak antara makan sahur yang terakhir adalah kurang lebih waktunya adalah seperti membaca 50 ayat Al-Qur'an. Pengertian sahur dalam bahasa Arab adalah adalah perbuatan menyantap makanan sahur.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya :
"Makan sahurlah, karena sesungguhnya ada keberkahan dalam sahur." (Muttafaq ‘Alaih)

Hadits diatas menunjukkan bahwa orang yang berpuasa diperintahkan untuk makan sahur. Sebab, di dalamnya terdapat manfaat tujuan makan sahur yang banyak dan juga keberkahan yang besar berkaitan dunia maupun akherat.

Keutamaan Hikmah Keberkahan Di Dalam Sahur

Nabi menyebutkannya ada keberkahan sebagai anjuran dan dorongan untuk makan sahur. Ini sesuai dengan namanya Al-Sahur, adalah istilah makan di waktu sahur, yakni akhir malam.

Berikut beberapa keutamaan keberkahan dalam makan sahur antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Makan sahur berarti mengikuti sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Jika orang yang sahur meniatkan dalam sahurnya tersebut untuk menjalankan perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengikuti cara beliau berpuasa maka makan sahurnya menjadi ibadah. Ia mendapatkan pahala atas niat dan makannya tersebut. Jika orang yang sahur adalah meniatkan untuk menjaga fitalitas tubuh dan memiliki kekuatan dalam menjalankan shiyam, shalat, tilawah, dan aktifitas positif lainnya maka ia akan mendapat pahala dalam makan sahurnya.
  2. Keberkahan makan sahur adalah bertakwa kepada Allah dalam melaksanakan ibadah dan beristi’anah (mohon pertolongan) kepada Allah Ta’ala pada siang hari untuk menjalankan shalat, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan selainnya. Karena orang lapar pada umumnya akan malas menjalankan ibadah. Bawaannya berbaring dan tiduran. Maka orang yang makan sahur dia menjalankan sebab supaya memiliki tenaga di siang hari untuk menjalankan tugas duniawi dan ukhrawi.
  3. Menghilangkan akhlak tercela yang diakibatkan dari lapar. Orang lapar lebih mudah tersulut emosi, sensitif, dan mudah marah. Maka orang yang makan sahur akan memiliki jiwa yang lebih tenang sehingga mampu bermu’amalah dengan baik kepada orang lain.
  4. Melalui sahur akan berarti telah bersiap untuk menjalankan puasa sehingga ia lebih semangat dan tenang menjalankan puasa. Dan pastinya orang yang menyantap makan sahur akan lebih ringan (tidak terlalu payah) dalam menjalankan puasa.
  5. Orang yang makan sahur maka ia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkannya untuk zikir, doa, shalat dan ibadah lainnya. Di mana saat tersebut adalah waktu mustajab. Ini salah satu rahasia keberkahan yang sangat istimewa dalam makan sahur.
  6. Makan sahur berarti menyalahi kebiasaan Ahlul Kitab. Seorang muslim tertuntut untuk bersikap demikian, yakni menjauhi tradisi dan kebiasaan mereka. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Perbedaan puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Al-Nasa’i)
  7. Keberkahan dalam makan sahur lainnya adalah akan bisa shalat Shubuh berjama’ah di waktu yang paling utama. Karenanya, kita saksikan jumlah jamaah shalat Shubuh di bulan Ramadhan lebih banyak daripada di bulan-bulan selainnya. Hal itu tidak lepas dari aktifitas makan sahur mereka.
  8. Hidangan Makan Sahur. Tidak ada jenis makanan dan minuman khusus untuk makan sahur. Pokoknya makanan dan minuman halal yang baik dan bermanfaat untuk tubuh sah menjadi hidangan makan sahur
Mengakhirkan Sahur

Disunnahkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits berikut. Dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”

Batas akhir sahur dan atau waktu terakhir untuk makan sahur telah ditentukan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yaitu dengan terbit dan jelasnya fajar shadiq, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya : "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (Q.S. Al-Baqarah : 187)

Keberkahan dan keutamaan dalam makan sahur yang lainnya adalah bahwasannya Allah dan MalaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Dalilnya adalah hadist dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),

"Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."

Hikmah Keutamaan Sedekah

Keutamaan hikmah manfaat banyak bersedekah di bulan Ramadan adalah merupakan bagian dari kemuliaan keberkahan amalan-amalan di bulan suci puasa Ramadhan. Sesungguhnya sedekah atau shadaqah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan kelebihan.

Dan ini haruslah menjadi motifasi dan pendorong seorang muslim menjadi lebih dermawan pula di bulan yang penuh mulia dan keberkahan ini.

Keteladanan contoh kedermawan dan sedekah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan juga banyak dimuat. Suri teladan Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita untuk banyak bersedekah dan berderma di bulan Ramadhan.

Bahkan ada berbagai faedah manfaat dan keutamaan bilamana seseorang bertambah semangat bershodaqoh ketika berpuasa di bulan penuh berkah ini.

Hikmah Keutamaan Sedekah

Shadaqah di bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan di luar Ramadhan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya dengan bulan muwasah atau saling tolong menolong. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat dermawan di bulan Ramadhan, tepatnya ketika malaikat Jibril menemuinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan terhadap hartanya daripada angin yang berhembus. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Barang siapa memberi buka puasa pada orang yang berpuasa maka baginya semisal pahala mereka tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Darimi).

Hadits ini menunjukkan keutamaan shadaqah di bulan Ramadhan, terlebih lagi bulan Ramadhan adalah bulan puasa. Orang-orang yang kekurangan ditimpa rasa lapar dan haus, namun di tangannya hanya ada sedikit harta.

Sehingga ketika ada orang yang mendermakan hartanya kepada mereka pada bulan tersebut, mereka mendapatkan bantuan untuk menaati Allah ta’ala di Bulan Ramadhan Yang Penuh Keberkahan Dan Kemuliaan tersebut.

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Karena sedekah di bulan ramadan mengikatkan kita semakin erat dengan Dzat Yang Maha Kaya, Dzat Yang Maha Pemurah.

Berikut ini beberapa keutamaan hikmah manfaat tujuan sedekah dan khususnya lagi di bulan suci ramadhan antara lain adalah sebagai berikut seperti yang dilansir dari rumaysho.com :
1. Bulan Ramadhan adalah waktu yang mulia dan pahala berlipat ganda pada bulan tersebut.

2. Bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan di mana Allah berderma (melimpahkan kebaikan) kepada para hamba-Nya dengan mecurahkan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka, terlebih di Lailatul Qadar. Allah Ta'ala akan menyayangi para hamba-Nya yang senang mengasihi yang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang artinya : "Sesungguhnya Allah akan merahmati para hamba-Nya yang ruhama' (suka mengasihi yang lainnya)." (HR. Al-Buhkari).

3. Rajin berderma pada bulan Ramadhan berarti membantu orang yang berpuasa, orang yang melakukan shalat malam dan orang yang berdzikir supaya mereka mudah dalam beramal. Orang yang membantu di sini akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka yang beramal.

Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan orang yang memberi makan buka puasa yang artinya : “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi).

4. Menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah sebab seseorang dimudahkan masuk surga.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut yang artinya : Dari ‘Ali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Itu disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia terlelap tidur.”" (HR. Tirmidzi).

5. Menggabungkan antara sedekah dan puasa adalah sebab kemudahan meraih ampunan dosa dan selamat dari siksa neraka. Lebih-lebih jika kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.

6. Dalam puasa pasti ada cacat dan kekurangan, sedekah itulah yang menutupi kekurangan tersebut. Oleh karenanya di akhir Ramadhan, kaum muslimin disyari’atkan menunaikan zakat fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa.

Disebutkan dalam hadits, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan dari kata-kata kotor, juga untuk memberi makan kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud).

Disyari’atkan banyak berderma ketika puasa seperti saat memberi makan buka puasa adalah supaya orang kaya dapat merasakan orang yang biasa menderita lapar sehingga mereka pun dapat membantu orang yang sedang kelaparan.

Oleh karenanya sebagian ulama teladan di masa silam ditanya, “Kenapa kita diperintahkan untuk berpuasa?” Jawab mereka, “Supaya yang kaya dapat merasakan penderitaan orang yang lapar. Itu supaya ia tidak melupakan deritanya orang yang lapar.”

Dalam sebuah hadis shahih Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah mempunyai dua malaikat yang ber doa setiap subuh. Salah satunya berkata; ‘Ya Allah, berilah orang yang membelanjakan sebagian hartanya di jalan Allah dengan gantu yang lebih baik lagi. Sedangkan malaikat yang satunya lagi berkata, ’Ya Allah, berilah kehancuran kepada orang yang tidak mau membelanjakan sebagian hartanya dijalan Allah’."

Betapa indah memberi harta kepada orang lain. Betapa baik shadaqah dan betapa mulianya saling membantu sesama. Setiapkali orang membelanjakan hartanya di jalan Allah, Allah memberinya kesehatan tubuh, ketenangan hati dan keluasan rizki.

Riwayat yang lain Rasulullah SAW juga bersabda, "Shadaqah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api."

Dosa-dosa yang dilakukan hakikatnya mempunyai panas dalam hati, bara dalam jiwa, dan api yang menyala dalam kehidupan. Tak ada yang dapat memadamkan panas dan bara tersebut kecuali dengan bershadaqah.

Mendapatkan Keberkahan Kemuliaan Bulan Ramadhan

Tips cara kiat meraih keberkahan dalam amalan ibadah di bulan suci Ramadhan adalah merupakan hal yang ingin diperoleh dan didapatkan oleh tiap orang muslim yang menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan.

Allah Ta'ala telah menjanjikan limpahan kebaikan dan pahala kepada kaum muslimin yang aktif dan produktif dalam rangka mengisi Ramadan dengan amalan-amalan ibadah sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW.

Allah swt menilai kebaikan di bulan ramadhan sama dengan ibadah wajib di bulan lain. Dan melipatgandakan ibadah wajib di bulan ramadhan menjadi 70 kali lipat pahalanya dibanding bulan lain.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmizi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Rasul Saw. bersabda yang artinya :
"Telah datang kepadamu Ramadhan. Bulan yang dipenuhi berkah. Allah Azza Wajalla mewajibkan kamu berpuasa padanya. Pintu-pintu langit dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan selama Ramadhan itu para setan dibelenggu. Allah memiliki satu malam dalam bulan Ramadhan yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi kebaikannya, sungguh ia tidak akan mendapatkan apa-apa".

Mendapatkan Keberkahan Kemuliaan Bulan Ramadhan

Karena memang banyak Keutamaan Kemuliaan Bulan Ramadhan itu sendiri bagi kita Umat Muslim di seluruh dunia dan juga manfaat serta tujuan puasa itu sendiri.

Keberkahan dan kebaikan selama bulan Ramadhan antara lain :
  1. Diturunkannya Al-Qur’an Al-Karim.
  2. Diwajibkannya berpuasa.
  3. Di dalamnya ada satu malam nilainya lebih baik dari 1000 bulan (83.3 thn).
  4. Dibuka semua pintu syurga, ditutup semua pintu neraka dan dibelenggunya seta.
  5. Diampunkannya dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
  6. Allah langsung menjamin balasan orang yang berpuasa.
  7. Shaum adalah metode terbaik untuk manajemen diri dan syahwat.
  8. Pendidikan latihan implementasi akhlak mulia seperti sabar, tsiqah Billah, tangggung jawab sosial dan sebagainya.
  9. Bau mulut orang yang berpuasa akan mengeluarkan wangi yang dahsyat di hari kiamat nanti melebihi wanginya kasturi.
  10. Kebahagiaan dunia dan akhirat.
  11. Ada pintu syurga khusus untuk orang yang melakukan shaum bernama “Rayyan”.
  12. Shaum akan menjadi syafaat di akhirat bagi yang melakukannya.
  13. Sahurnya orang berpuasa diberkahi Allah.
  14. Selalu mendapatkan waktu sahur di mana waktu sahur itu adalah momen terbaik untuk istighfar pada Allah.
  15. Shaum puasa adalah menyehatkan fisik dan jiwa.

Yang Dilakukan Ketika Bulan Ramadhan


Tuntunan panduan syarat rukun sunnah puasa ramadhan dan hal-hal yang membatalkan puasa ramadhan perlu juga diketahui dengan baik sehingga ketika kita menjalankan amalan-amalan bulan puasa ramadhan ini tidak sia-sia, atau hanya sekedar mendapatkan lapar dan haus saja.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berpuasa dan di dalam Ramadhan itu sendiri antara lain adalah sebagai berikut seperti yang dilansir dari media dakwatuna.com :

Niat

Menata niat yang baik dan ikhlas adalah perlu dilakukan oleh setiap muslim. Karena memang syarat diterimanya ibadah ialah jika diniati dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasulnya. Sejak awal kita harus menata niat dengan baik. Kita niatkan bahwa segala amal yang dilakukan di bulan Raadhan hanya untuk meraih keridhaan Allah subhanahu wata`ala.

Kita juga berniat sejak awal bahwa amalan yang akan dilakukan akan diupayakan sedemikian rupa agar tetap berkesinambungan baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan. Mengingat sangat pentingnya niat, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya (setiap) amalan tergantung pada niatnya”(HR. Bukhari dan Muslim).

Kalau niat kita sejak awal adalah benar-benar tulus hanya untuk Allah, insya Allah akan dimudahkan dan dianugerahi keistiqamahan setelah bulan Ramadhan.

Dengan niat yang tulus ini kita akan masuk dalam kategori hadits Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam:
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan (karena) iman dan (tulus untuk) mengharap (ridha Allah, maka dosa-dosa yang telah lampau (pasti) diampuni Allah Ta`ala"(HR. Bukhari dan Muslim).
Memulai Amal Yang Paling Ringan

Kebanyakan orang menjadikan bulan Ramadhan menjadi semacam ‘bulan pelampiasan’ sehingga ada yang melakukan amal sebanyak-banyaknya dengan sebenap macamnya untuk diluapkan di bulan Ramadhan. Tiba-tiba banyak dijumpai orang yang rajin shalat jama`ah, sedekah, shalat malam, mengaji Alquran dan lain sebagainya.

Karena tidak memilih amal yang paling ringan dan mudah dilakukan sesuai kemampuan diri, akhirnya di luar bulan Ramadhan amalan-amalan menjadi terhenti dan putus. Putus karena di samping persepsi dan niat yang salah, amalan-amalan dilakukan tanpa melihat kadar kemampuan diri.

Sehingga kita tidak heran jika banyak orang gagal ketika keluar dari bulan Ramadhan, karena tidak memilih amalan yang paling ringan dilakukan. Maka dari itu, yang perlu diperhatikan agar amalan kita berkualitas baik dan tetap istiqomah, kita perlu memilih amalan yang paling mudah kita lakukan, agar tidak membuat bosan dan putus di tengah jalan.

Menunaikan Amal Secara Berkesinambungan

Imam Bukhori dan Muslim dalam kitab shohih-nya meriwayatkan, Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Amal yang paling dicintai oleh Allah ialah yang paling dawam (istiqomah, langgeng) meskipun sedikit”. Kelanggengan dan keistiqamahan amal ini erat kaitannya denga melakukan amalan sesuai dengan kemampuan serta dilakukan secara bertahap.

Kebersinambungan amal ini juga menjadi sebagai tanda bagi sukses tidaknya muslim dalam beribadah di bulan Ramadhan. Suatu saat Rasulullah shallalahu `alaihi wasallam naik mimbar sembari berkata amin tiga kali. Para sahabat heran dan bertanya mengenai pengaminan beliau sebanyak tiga kali. Beliau mengatakan sedang mengamini doa Jibril.

Salah satu yang beliau amini ialah: celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi tidak diampuni dosa-dosanya (HR. Turmudzi). Supaya Ramadhan kita diterima dengan baik maka kita mengusahakan amalan yang rutin di bulan Ramadhan untuk kemudian dilanjutkan di luar bulan Ramdhan.

Ini adalah bagian dari tips cara agar amalan ibadah Ramadhan diterima Allah SWT.

Berdoa

Kita tidak pernah tahu apakah amalan kita akan diterima oleh Allah atau tidak selama bulan Ramadhan. Sudah menjadi keniscayaan bahwa sebagai muslim kita harus berdoa kepada Allah ta`ala.

Kalau kebanyakan dari antara kita merasa bahagia ketika bulan Ramadhan, maka lain halnya dengan para sahabat dan salafus sholih, mereka sedih bukan main memanjatkan doa agar diterima segala amal kebaikannya dan diberi keistiqamahan dalam menjalankannya.

Kita tidak tahu secara pasti apakah kita masi menjumpai Ramadhan pada tahun berikutnya, maka kita harus berdoa agar amalan kita dikabulkan dan konsisten beramal sepanjang waktu hingga diperjumpakan dengan bulan Ramadhan tahun depan.

Semoga ini bermanfaat dan menjadikan kita semangat dan konsisten dalam beramal baik dalam maupun di luar bulan Ramadhan. Wallahu a`lam bi al-showab.

Hikmah Manfaat Tujuan Puasa Ramadhan

Ibadah puasa ramadhan adalah wajib hukumnya di dalam Islam. Hal ini adalah berdasarkan pada dalil kewajiban menjalankan puasa Ramadhan yang terdapat pada Al Quran Al-Baqarah : 183.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Sehingga tujuan berpuasa Ramadhan adalah untuk mendapatkan derajat orang-orang yang bertakwa kepada Allah Ta'ala.

Puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia dan disyariatkan dalam Islam. Dan setiap ibadah itu, tentu saja mengandung hikmah dan tujuan.

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya.

Untuk itulah persiapan menghadapi menjalankan Puasa Ramadhan 1436 H Tahun 2015 ini yang sebentar lagi akan kita laksanakan perlu diniati dengan ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dengan menjaga kesehatan fisik pula salah satunya.

Hikmah Manfaat Tujuan Puasa Ramadhan

Hikmah Keutamaan Bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur (penghulu bulan-bulan). Dinamakan dengan demikian oleh karena Bulan Ramadhan memiliki dan mempunyai berbagai keutamaan dan hikmah di dalamnya yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya.

Berikut beberapa keutamaan bulan ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya antara lain :

Bulan Ramadhan Adalah Bulan Al-Qur'an Syahrul Quran

Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadhan. Sehingga dengan demikian maka diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Dalil akan hal ini adalah berdasarkan pada Al-Qur'an yaitu pada QS. Al-Baqarah: 185 yang artinya :
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."
Inilah salah satu alasan penyebab mengapa Ramadhan dijuluki dengan nama syahrul quran (bulan Al-Quran). Pada setiap bulan Ramadhan pula Rasulullah saw selalu bertadarus (berinteraksi) dengan Al-Quran dengan Jibril as.

Sunnah-sunnah pada puasa bulan Ramadhan salah satunya adalah dengan memperbanyak berinteraksi dengan Al-Quran, dengan cara membacanya, memahami dan mentadabburi maknanya, menghafal dan mempelajarinya, serta mengamalkannya.

Ramadhan Adalah Bulan Keberkahan Syahrun Mubarak

Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Hal ini berdasarkan pada dalil hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi yang artinya :
"Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..".
Pahala puasa ramadhan adalah berlipat dari puasa-puasa sunnah lainnya. Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Hal ini berdasarkan pada dalil berikut ini :

Rasulullah saw bersabda: "Setiap amal yang dilakukan oleh anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Swt berfirman: Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. Karena sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku" (HR. Muslim).

Tidak hanya keberkahan dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan puasa ramadhan lainnya. Dari aspek dan segi ekonomi, maka Ramadhan akan memberikan keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya.

Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan untuk berinfaq dan bersedekah pada bulan suci Ramadhan kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.

Bulan Ramadhan Pintu-Pintu Surga Terbuka Dan Pintu-Pintu Neraka Tertutup Dan Setan-Setan Diikat

Allah SWT telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan. Syaithanpun tidak diberi kesempatan untuk mengoda dan menyesatkan manusia.

Rasulullah saw bersabda, “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaithan-syaithan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka pada bulan ini kita digalakkan untuk memperbanyak ibadah sunnat dan amal shalih, agar kita dapat masuk surga.

Hikmah Keutamaan Bulan Ramadhan

Ramadhan Bulan Pengampunan Dosa Maghfirah

Melalui berbagai aktifitas ibadah di bulan Ramadhan Allah menghapuskan dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah Ta'ala menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi saw bersabda: ”Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim).

Bulan Ramadhan Terdapat Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang nilai kebaikan padanya lebih baik dari seribu bulan. Allah berfirman: "Dan Tahukah kamu lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (Al-Qadar: 2-3). Rasul saw bersabda: "Pada bulan Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia” (H.R. Ahmad,An-Nasa’i & Baihaqi).

Maka kita sangat digalakkan untuk mencari lailatul qadar ini dengan i’tikaf, khususnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengikuti perbuatan Rasululullah Muhammad SAW.

Aisyah r.a berkata: "Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Nabi saw menghidupkan waktu malam beliau, membangunkan keluarga beliau untuk beribadah, dan mengencangkan ikat pinggang." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain: "Nabi saw sangat giat beribadah pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) melebihi ibadah beliau pada hari-hari lainnya." (HR.Muslim)

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan


Begitu banyak manfaat hikmah puasa Ramadan bagi kesehatan tubuh manusia yang telah dibuktikan dengan banyaknya penelitian mengenai manfaat puasa ramadhan untuk kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat berpuasa ramadhan antara lain adalah sebagai berikut :

Meningkatkan Menjaga Kesehatan

Dengan berpuasa Ramadhan selama 1 bulan penuh maka kita selaku umaat Islam yang melaksanakannya akan banyaka memberikan faedah kegunaan manfaat berpuasa bagi kesehatan kita sendiri.

Maka dengan adanya hal ini secara tidak langsung manfaat bagi kesehatan adalah mengistirahatkan organ pencernaan kita serta juga perut dari kelelahan bekerja yang terus menerus dalam 11 bulan, dan juga membantu mengeluarkan sisa makanan dari dalam tubuh, memperkuat badan.

Selain itu dengan berpuasa bagi kesehatan akan memberikan manfaatnya antara lain adalah bisa membantu dalam proses menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan juga mengendalikan tekanan darah. serta juga membantu dalam proses membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

Detoksifikasi Racun

Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua dalam sejarah peradaban manusia. Dengan puasa, berarti kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga hal ini akan menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.

Ini adalah bagian dari hubungan puasa dengan kesehatan. Karena memang dengan kesehatan kita bisa menjalankan aktifitas ibadah dengan lebih baik dan optimal.

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Psikologis

Faedah manfaat puasa bagi kesehatan mental psikologis kita salah satunya adalah bahwa kondisi mental emosi kita akan lebih terjaga dan terkontrol dengan lebih baik lagi. Keadaan ini akan membantu dalam penurunan tingkat adrenalin dalam tubuh.

Yang mana dalam hal ini puasa akan memberikan dampak dan pengaruh pada adrenalin yang mana hal ini juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.

Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Menjaga Kadar Gula Darah

Puasa bagi kesehatan akan memberikan manfaatnya antara lain adalah bisa membantu dalam proses menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan juga mengendalikan tekanan darah. Itulah mengapa dalam satu sisi, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi.

Tentunya hal ini juga harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan tenaga medis yang tentunya berkompeten bila kita mempunyai suatu penyakit tertentu.

Hikmah Berpuasa Di Bulan Ramadhan

Hikmah Puasa


Ada beberapa hikmah berpuasa di bulan ramadhan dan juga puasa-puasa sunnah lainnya antara lain adalah sebagai berikut :

Melatih Disiplin Waktu

Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).

Tiap Kegiatan Mulia Dan Kebaikan Merupakan Ibadah

Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah.

Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah. Bila kesemuanya ini berdasarkan syariat aturan dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.

Lebih Perduli Pada Sesama

Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis.

Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

Melatih Hidup Sederhana

Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.

Melatih Untuk Bersyukur

Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah SWT.

1 Ramadhan 1 Syawal 1437 H

Penetapan awal puasa ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 1437 H tahun 2016 Pemerintah pada tahun ini tentunya adalah merupakan informasi dan pemberitaan yang banyak ditunggu dan dinantikan masyarakat muslim di Indonesia.

Muhammadiyah terlebih dahulu telah menentukan awal puasa ramadhan di tahun 2016 yaitu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1437 H jatuh pada hari Senin Pahing, 6 Juni 2016. Sedangkan 1 Syawal 1437 jatuh pada hari Rabu Pahing 6 Juli 2016.

Penetapan puasa Ramadhan oleh pemerintah tahun 2016 nantinya secara resmi adalah menunggu sidang Isbat yang diselenggerakan oleh Pemerintah dan Kementrian Agama Kemenag dengan menggunakan metoda rukyat.

1 Ramadhan 1437 H Tahun 2016

Maklumat nomor : 01/MLM/I.0/E/2016 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1437 Hijriah dibacakan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr H Yunahar Ilyas di kantor Jl Cik Ditiro Yogyakarta, Senin (18/4/2016).

"Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 1 Ramadan jatuh pada hari Senin Pahing, 6 Juni 2016," kata Yunahar.

Menurut Yunahar untuk penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal 1437 H sangat dimungkinkan jatuhnya sama dengan yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Namun untuk 10 Zulhijah atau Idul Adha yang jatuh pada hari Senin Kliwon 12 September 2016 ada kemungkinan berbeda dengan yang ditetapkan oleh Saudi Arabia.

Metode penetapan awal ramadhan dan Idul Fitri Di Indonesia menggunakan metoda hisab dan rukyat hilal.

Berikut informasi seperti yang dikutip dari wikipedia seputar metoda penetapan hari raya idul fitri dan penentuan awal puasa ramadhan tahun 2016.

Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat hilal dilakukan setelah Matahari terbenam.

Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Awal Puasa Ramadhan 1437 H Tahun 2016


Kementrian Agama akan segera menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Ramadhan 1437 H. Sidang tersebut rencananya digelar pada Minggu, 5 Juni 2016, mendatang.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, sama seperti tahun sebelumnya, sidang tersebut akan beragendakan mendengar pemaparan para pakar ilmu astronomi, Badan Hisab dan Rukyat Kemenag, serta mengundang ormas berbasis Islam untuk menentukan awal puasa.

1 Ramadhan 1 Syawal 1437 H
Para peserta sidang nantinya akan mendengar laporan dari para petugas yang akan disebar di sejumlah titik Indonesia untuk mengamati munculnya bulan baru.

"Pada 5 Juni nanti Insya Allah pada Minggu sore kami Kemenag akan mengadakan sidang isbat. Dari situ kemudian nanti sidang isbat akan menentukan apakah ada yang meilhat hilal," kata Lukman saat ditemui di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Bandung, Rabu seperti infprmasi yang dilansir dari Tribunnews.

Dia menambahkan, jika bulan baru atau hilal bisa terlihat pada Minggu, 5 Juni 2016, bisa dipastikan puasa akan dilaksanakan pada Senin, 6 Juni 2016.

"Tapi kalau tidak ada satupun yang melihat hilal, itu artinya kita menggenapkan syaban menjadi 30 hari, artinya puasanya baru lusa (tanggal 7)," lanjutnya.

Lukman enggan berspekulasi terkait kapan bulan baru akan terlihat. Dia menegaskan, penetapan 1 Ramadhan baru bisa diputuskan setelah ada hasil dari sidang isbat.

"Kita harus menunggu pada 5 Juni sore hari posisi hilal itu ada dimana, apakah dimungkinan untuk dirukyat atau tidak," ucapnya

Sedangkan secara resmi ketentuan melaksanakan puasa ramadhan tahun 2016 adalah menunggu sidang resmi yang diselenggarakan Pemerintah dan Kementrian Agama.

Dikutip dari beberapa informasi media online kemungkinan besar puasa awal 1 Ramadhan 2015 ini akan sama baik dari NU, Muhammadiyah dan pemerintah yaitu jatuh pada hari Senin 6 Juni 2016 nantinya.

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H


Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kemenag, Machasin mengungkap penyatuan pelaksanaan puasa dan hari raya Idul Fitri sangat penting. Ini dilakukan agar tidak terjadi perbedaan kembali dalam perayaan hari besar umat Islam di Indonesia ini.

Untuk itu, tambahnya, Kemenag akan berusaha menawarkan sejumlah kriteria yang bisa menyatukan perbedaan perayaan hari raya umat Islam yang selama ini terjadi di Indonesia. Machasin mengungkapkan keyakinannya bahwa kelak umat Islam tidak akan mengalami perbedaan perayaan bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Menurutnya, kemungkinan besar perbedaan perayaan tersebut tidak akan terjadi selama enam tahun ke depan. Hal ini ditegaskannya mengingat informasi yang diperoleh dari ormas Nahdathul Ulama dan Muhammadiyah terkait hal tersebut. Seperti dikutip dari Republika.co.id.

Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1437 Hijriyah Hari Raya Idul Fitri 2016, yang jatuh pada hari Jumat tanggal 6 Juli 2016. Jadi, Muhammadiyah memastikan bulan Ramadhan tahun ini berlangsung selama 29 hari.

Kita tunggu bersama keputusan dan penetapan resmi awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2016 M 1437 H ini dari pemerintah resmi bahwa puasa ramadhan tanggal 6 Juni 2016 ini.

Hikmah Keutamaan Bulan Rajab

Keutamaan kemuliaan bulan Rajab yang di dalam Islam termasuk dalam bulan-bulan Haram (Bulan Mulia) tentunya juga berpengaruh pada amalan-amalan di Bulan Rajab pula bagi kaum muslimin yang mengerjakannya.

Bulan Rajab merupakan awal rangkaian tiga bulan yang istimewa dan mulia, yaitu Rajab, Sya`ban, dan Ramadhan.

Ibadah amalan di bulan Rajab memiliki ganjaran pahala yang sangat besar, terutama dengan berpuasa serta beristighfar dan bertaubat dari dosa-dosa.

Dan malam pertama bulan Rajab merupakan malam yang istimewa sebab doa sangat besar kemungkinan diterimanya di malam ini. Dasar dan dalilnya adalah sebagai berikut :

"Ada lima malam ketika doa di malam-malam itu tidak ditolak yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam Jum'at, malam `Idul Fitri, dan malam nahar (Idul Adha)."

Keutamaan Hikmah Bulan Rajab

Keutaamaan Bulan Rajab Syaban


Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan-bulan haram (suci atau mulia) dalam islam. Ia adalah bulan yang ke tujuh dalam kalender islam atau kalender hijriyah. Sebagian dari kita menyambutnya dengan berdoa dan menjadikan bulan ini sebagai momentum mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.

Dengan memasuki bulan Rajab, berarti saat-saat kedatangan bulan Ramadhan semakin dekat. Agar nantinya kita dapat memanfaatkan bulan suci itu dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak ibadah, persiapannya mesti dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, khususnya ketika memasuki bulan Rajab.

Rajab juga merupakan salah satu diantara empat bulan haram, yaitu bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah. Keempat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah: 36)

Rajab juga mengingatkan kita pada peristiwa Isra’ dan Miraj, dimana Rasulullah diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, yang kemudian dilanjutkan ke Mustawa.

Isra dan Mi’raj merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, yang benar-benar nyata di hati orang-orang yang beriman. Peristiwa tersebut mengingatkan kita kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq yang dengan serta merta dan tanpa ragu membenarkannya, karena kekuatan imannya.

Pesan Isra’ Mi’raj ini mengindikasikan bahwa sebelum menerima sebuah tugas yang lebih berat, tentu terlebih dahulu kita akan diuji. Jika sukses melewati ujian yang diberikan Allah, tentu kita akan menerima anugerah sebagai karunia dan kemahamurahan Allah SWT. Maka jika ingin meningkatkan derajat ketaqwaan, mestinya kita mempersiapkan diri menghadapi berbagai ujian.

al Hafizh Ibnu Hajar al Asqalani rahimahullah dalam risalahnya, Tabyiinul ‘Ajab bi Maa Warada fii Fadhli Rajab menjelaskan, “Tidak muncul satupun hadits shahih tentang keutamaan bulan Rajab, tidak pula tentang puasanya, tidak tentang puasa tertentu, dan tidak juga tentang mendirikan shalat malam tertentu di bulan ini yang dikuatkan oleh sebuah hadits yang layak untuk dijadikan sebagai hujjah.”

Dan juga karena melakukan perbuatan yang diharamkan pada bulan-bulan itu dosanya lebih besar dibandingkan bulan lainnya. Dan, Bulan Rajab termasuk bulan-bulan haram yang dimuliakan Allah SWT tersebut.

Namun, tidak ada dalil dari Alquran dan sunah Nabi saw yang menyebutkan tentang amalan-amalan khusus yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim pada Bulan Rajab ini.

Hikmah Keutamaan Bulan Sya'ban

Amalan Keutamaan Bulan Sya'ban

Memperbanyak berpuasa di bulan syaban adalah merupakan Sunnah Rasulullah SAW. Terdapat suatu amalan yang dapat dilakukan di bulan ini yaitu amalan puasa. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah biasa memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Beliau hampir penuh puasa di bulan ini. Beliau hanya berbuka atau tidak berpuasa pada beberapa hari saja.

Dan termasuk keistimewaan keutamaan puasa syaban ini antara lain bila dilihat dari segi fisik, ia merupakan persiapan bagi kita untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan yang sebulan penuh.

Dari sisi spiritual, hadits berikut ini menyatakan rahasia hikmah di balik memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.

Recent Articles

© 2014 ~ 2016 Tino Berita ~ WP Themonic ~ Template by Bloggertheme9 Powered by Blogger ~ News Farras ~ Sehat Kita Semua
TOP