Mengenali tanda-tanda dan ciri serta bahaya jajanan anak sekolah yang tidak sehat kepada kesehatan anak sekolah harus menjadi perhatian para orang tua dalam rangka menjaga kesehatan anak kita sendiri.
Untuk itu mengerti dan memahami dan juga mengenal akan tanda ciri jenis macam jajanan makanan sehat untuk anak sekolah dan juga ciri-ciri makanan jajanan yang berbahaya bagi kesehatan anak sekolah juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua.
Karena memang baik disadari atau tidak oleh para orang tua bahwa masih banyak anak tetap jajan sembarangan meski telah dibawakan bekal oleh orangtua atau ada jajanan di kantin sekolah. Padahal, jajanan di luar sekolah belum terjamin keamanan dan kebersihannya pula.
Jajanan makanan anak sekolah seringkali ditemukan menggunakan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya (BTP). Kandungan tersebut dari mulai formalin, boraks, pewarna tekstil, hingga bakteri makanan.
Zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, kanker kandung kemih dan gangguan hati. Sedangkan formalin, biasa disusupi ke makanan agar menjadi lebih keras atau kenyal.
Kadang, makanan berformalin berbau menyengat. Padahal, formalin dipakai untuk mengawetkan mayat, membunuh kuman, perekat kayu lapis dan sebagai desinfektan. Contoh makanan yang berpotensi disusupi zat ini misalnya bakso, tahu, dan mi.
Zat berbahaya lainnya adalah boraks. Makanan yang disusupi zat berbahaya ini biasanya agar menjadi sangat kenyal, renyah, dan getir di lidah. Ini biasa disusupi pada makanan seperti ketupat, cone es, bakso dan lain-lain
Boraks juga dapat mengakibatkan gatal kulit. Sementara untuk jangka menengah bisa mengakibatkan gangguan syaraf. Untuk jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan organ tubuh lainnya.
Dampak pengaruh akibat makanan jajanan anak sekolah yang tidak sehat adalah bahwa anak usia sekolah rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satu contoh yang sering terjadi di Indonesia, adalah masalah kesehatan akibat makanan.
Akibat dari konsumsi jajanan yang tidak sehat, anak-anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, mual, muntah, diare, susah buang air besar, hingga berdampak pada gangguan konsentrasi di sekolah.
Adapun ciri-ciri jajanan tidak sehat seperti yang terdapat di dalam buku edukasi gizi Gerakan Nusantara adalah warna makanan terlalu mencolok, rasanya sangat tajam, misalnya sangat gurih dan ada rasa pahit.
Dari sisi kebersihan, makanan disimpan di tempat terbuka, berdebu, dan banyak lalat. Makanan juga hanya dibungkus dengan kertas bekas atau koran bekas. Sementara bentuknya bisa sangat kenyal, keras, gosong, dan berbau kurang enak.
Tips cara memilih jajanan sehat bagi anak-anak sekolah kita memang perlu untuk diketahui dan dipahami dengan baik oleh para orang tua. Karena memang pada jaman sekarang ini jajanan kurang sehat dan berbahaya bagi kesehatan anak juga banyak beredar baik itu disadari maupun tidak oleh kita semuanya.
Dan makanan serta jajanan yang mengandung bahan kimia dan berbahaya bila dikonsumsi dalam waktu yang lama dan terus menerus akan bisa menimbulkan berbagai macam jenis penyakit di kemudian harinya nanti.
Jajanan yang terbebas dari bahan kimiawi dan berbahaya memang mempunyai ciri kriteria tertentu. Seperti contohnya warna jajanan yang tidak terlalu mencolok. Karena pada umumnya makanan yang berwarna mencolok ditambahi dengan zat pewarna makanan yang bukan untuk makanan.
Berikut tanda ciri makanan jajanan sehat untuk anak antara lain adalah sebagai berikut : jajanan sehat itu tidak tercemar, tidak rusak secara fisik, dan aman dari bahaya kimia.
Adapun kriteria makanan sehat antara lain yaitu aman dari bahaya fisik, seperti bebas dari debu, pasir, rambut, dan kuku. Kriteria kedua yaitu, aman dari bahan kimia.
Contohnya adalah tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, maupun penyedap rasa yang berlebihan atau tidak sesuai dosis yang dianjurkan. Kemudian, makanan juga disimpan ditempat yang bersih, tidak berbau, dan kemasannya tidak rusak.
Untuk itulah cara mencegah bahaya jajanan anak sekolah juga perlu untuk menjadi perhatian bagi para orang tua.
Beri bekal dari rumah, pagi itu diberikan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
Dan diberitahu supaya anak-anak harus memilih jajanan yang aman, jadi tidak beli makanan jajanan yang warnanya mencolok.
Untuk itu mengerti dan memahami dan juga mengenal akan tanda ciri jenis macam jajanan makanan sehat untuk anak sekolah dan juga ciri-ciri makanan jajanan yang berbahaya bagi kesehatan anak sekolah juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua.
Karena memang baik disadari atau tidak oleh para orang tua bahwa masih banyak anak tetap jajan sembarangan meski telah dibawakan bekal oleh orangtua atau ada jajanan di kantin sekolah. Padahal, jajanan di luar sekolah belum terjamin keamanan dan kebersihannya pula.
Bahaya Makanan Jajanan Tidak Sehat
Jajanan makanan anak sekolah seringkali ditemukan menggunakan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya (BTP). Kandungan tersebut dari mulai formalin, boraks, pewarna tekstil, hingga bakteri makanan.
Zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, kanker kandung kemih dan gangguan hati. Sedangkan formalin, biasa disusupi ke makanan agar menjadi lebih keras atau kenyal.
Kadang, makanan berformalin berbau menyengat. Padahal, formalin dipakai untuk mengawetkan mayat, membunuh kuman, perekat kayu lapis dan sebagai desinfektan. Contoh makanan yang berpotensi disusupi zat ini misalnya bakso, tahu, dan mi.
Zat berbahaya lainnya adalah boraks. Makanan yang disusupi zat berbahaya ini biasanya agar menjadi sangat kenyal, renyah, dan getir di lidah. Ini biasa disusupi pada makanan seperti ketupat, cone es, bakso dan lain-lain
Boraks juga dapat mengakibatkan gatal kulit. Sementara untuk jangka menengah bisa mengakibatkan gangguan syaraf. Untuk jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan organ tubuh lainnya.
Dampak pengaruh akibat makanan jajanan anak sekolah yang tidak sehat adalah bahwa anak usia sekolah rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satu contoh yang sering terjadi di Indonesia, adalah masalah kesehatan akibat makanan.
Akibat dari konsumsi jajanan yang tidak sehat, anak-anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, mual, muntah, diare, susah buang air besar, hingga berdampak pada gangguan konsentrasi di sekolah.
Adapun ciri-ciri jajanan tidak sehat seperti yang terdapat di dalam buku edukasi gizi Gerakan Nusantara adalah warna makanan terlalu mencolok, rasanya sangat tajam, misalnya sangat gurih dan ada rasa pahit.
Dari sisi kebersihan, makanan disimpan di tempat terbuka, berdebu, dan banyak lalat. Makanan juga hanya dibungkus dengan kertas bekas atau koran bekas. Sementara bentuknya bisa sangat kenyal, keras, gosong, dan berbau kurang enak.
Jajanan Sehat Untuk Anak
Tips cara memilih jajanan sehat bagi anak-anak sekolah kita memang perlu untuk diketahui dan dipahami dengan baik oleh para orang tua. Karena memang pada jaman sekarang ini jajanan kurang sehat dan berbahaya bagi kesehatan anak juga banyak beredar baik itu disadari maupun tidak oleh kita semuanya.
Dan makanan serta jajanan yang mengandung bahan kimia dan berbahaya bila dikonsumsi dalam waktu yang lama dan terus menerus akan bisa menimbulkan berbagai macam jenis penyakit di kemudian harinya nanti.
Jajanan yang terbebas dari bahan kimiawi dan berbahaya memang mempunyai ciri kriteria tertentu. Seperti contohnya warna jajanan yang tidak terlalu mencolok. Karena pada umumnya makanan yang berwarna mencolok ditambahi dengan zat pewarna makanan yang bukan untuk makanan.
Berikut tanda ciri makanan jajanan sehat untuk anak antara lain adalah sebagai berikut : jajanan sehat itu tidak tercemar, tidak rusak secara fisik, dan aman dari bahaya kimia.
Adapun kriteria makanan sehat antara lain yaitu aman dari bahaya fisik, seperti bebas dari debu, pasir, rambut, dan kuku. Kriteria kedua yaitu, aman dari bahan kimia.
Contohnya adalah tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, maupun penyedap rasa yang berlebihan atau tidak sesuai dosis yang dianjurkan. Kemudian, makanan juga disimpan ditempat yang bersih, tidak berbau, dan kemasannya tidak rusak.
Untuk itulah cara mencegah bahaya jajanan anak sekolah juga perlu untuk menjadi perhatian bagi para orang tua.
Beri bekal dari rumah, pagi itu diberikan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
Dan diberitahu supaya anak-anak harus memilih jajanan yang aman, jadi tidak beli makanan jajanan yang warnanya mencolok.
0 komentar: