Keutamaan hikmah manfaat banyak bersedekah di bulan Ramadan adalah merupakan bagian dari kemuliaan keberkahan amalan-amalan di bulan suci puasa Ramadhan. Sesungguhnya sedekah atau shadaqah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan kelebihan.
Dan ini haruslah menjadi motifasi dan pendorong seorang muslim menjadi lebih dermawan pula di bulan yang penuh mulia dan keberkahan ini.
Keteladanan contoh kedermawan dan sedekah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan juga banyak dimuat. Suri teladan Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita untuk banyak bersedekah dan berderma di bulan Ramadhan.
Bahkan ada berbagai faedah manfaat dan keutamaan bilamana seseorang bertambah semangat bershodaqoh ketika berpuasa di bulan penuh berkah ini.
Shadaqah di bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan di luar Ramadhan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya dengan bulan muwasah atau saling tolong menolong. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat dermawan di bulan Ramadhan, tepatnya ketika malaikat Jibril menemuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan terhadap hartanya daripada angin yang berhembus. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Barang siapa memberi buka puasa pada orang yang berpuasa maka baginya semisal pahala mereka tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Darimi).
Hadits ini menunjukkan keutamaan shadaqah di bulan Ramadhan, terlebih lagi bulan Ramadhan adalah bulan puasa. Orang-orang yang kekurangan ditimpa rasa lapar dan haus, namun di tangannya hanya ada sedikit harta.
Sehingga ketika ada orang yang mendermakan hartanya kepada mereka pada bulan tersebut, mereka mendapatkan bantuan untuk menaati Allah ta’ala di Bulan Ramadhan Yang Penuh Keberkahan Dan Kemuliaan tersebut.
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Karena sedekah di bulan ramadan mengikatkan kita semakin erat dengan Dzat Yang Maha Kaya, Dzat Yang Maha Pemurah.
Berikut ini beberapa keutamaan hikmah manfaat tujuan sedekah dan khususnya lagi di bulan suci ramadhan antara lain adalah sebagai berikut seperti yang dilansir dari rumaysho.com :
1. Bulan Ramadhan adalah waktu yang mulia dan pahala berlipat ganda pada bulan tersebut.
2. Bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan di mana Allah berderma (melimpahkan kebaikan) kepada para hamba-Nya dengan mecurahkan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka, terlebih di Lailatul Qadar. Allah Ta'ala akan menyayangi para hamba-Nya yang senang mengasihi yang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang artinya : "Sesungguhnya Allah akan merahmati para hamba-Nya yang ruhama' (suka mengasihi yang lainnya)." (HR. Al-Buhkari).
3. Rajin berderma pada bulan Ramadhan berarti membantu orang yang berpuasa, orang yang melakukan shalat malam dan orang yang berdzikir supaya mereka mudah dalam beramal. Orang yang membantu di sini akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka yang beramal.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan orang yang memberi makan buka puasa yang artinya : “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi).
4. Menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah sebab seseorang dimudahkan masuk surga.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut yang artinya : Dari ‘Ali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Itu disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia terlelap tidur.”" (HR. Tirmidzi).
5. Menggabungkan antara sedekah dan puasa adalah sebab kemudahan meraih ampunan dosa dan selamat dari siksa neraka. Lebih-lebih jika kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.
6. Dalam puasa pasti ada cacat dan kekurangan, sedekah itulah yang menutupi kekurangan tersebut. Oleh karenanya di akhir Ramadhan, kaum muslimin disyari’atkan menunaikan zakat fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa.
Disebutkan dalam hadits, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan dari kata-kata kotor, juga untuk memberi makan kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud).
Disyari’atkan banyak berderma ketika puasa seperti saat memberi makan buka puasa adalah supaya orang kaya dapat merasakan orang yang biasa menderita lapar sehingga mereka pun dapat membantu orang yang sedang kelaparan.
Oleh karenanya sebagian ulama teladan di masa silam ditanya, “Kenapa kita diperintahkan untuk berpuasa?” Jawab mereka, “Supaya yang kaya dapat merasakan penderitaan orang yang lapar. Itu supaya ia tidak melupakan deritanya orang yang lapar.”
Dalam sebuah hadis shahih Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah mempunyai dua malaikat yang ber doa setiap subuh. Salah satunya berkata; ‘Ya Allah, berilah orang yang membelanjakan sebagian hartanya di jalan Allah dengan gantu yang lebih baik lagi. Sedangkan malaikat yang satunya lagi berkata, ’Ya Allah, berilah kehancuran kepada orang yang tidak mau membelanjakan sebagian hartanya dijalan Allah’."
Betapa indah memberi harta kepada orang lain. Betapa baik shadaqah dan betapa mulianya saling membantu sesama. Setiapkali orang membelanjakan hartanya di jalan Allah, Allah memberinya kesehatan tubuh, ketenangan hati dan keluasan rizki.
Riwayat yang lain Rasulullah SAW juga bersabda, "Shadaqah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api."
Dosa-dosa yang dilakukan hakikatnya mempunyai panas dalam hati, bara dalam jiwa, dan api yang menyala dalam kehidupan. Tak ada yang dapat memadamkan panas dan bara tersebut kecuali dengan bershadaqah.
Dan ini haruslah menjadi motifasi dan pendorong seorang muslim menjadi lebih dermawan pula di bulan yang penuh mulia dan keberkahan ini.
Keteladanan contoh kedermawan dan sedekah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan juga banyak dimuat. Suri teladan Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita untuk banyak bersedekah dan berderma di bulan Ramadhan.
Bahkan ada berbagai faedah manfaat dan keutamaan bilamana seseorang bertambah semangat bershodaqoh ketika berpuasa di bulan penuh berkah ini.
Shadaqah di bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan di luar Ramadhan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya dengan bulan muwasah atau saling tolong menolong. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat dermawan di bulan Ramadhan, tepatnya ketika malaikat Jibril menemuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan terhadap hartanya daripada angin yang berhembus. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Barang siapa memberi buka puasa pada orang yang berpuasa maka baginya semisal pahala mereka tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Darimi).
Hadits ini menunjukkan keutamaan shadaqah di bulan Ramadhan, terlebih lagi bulan Ramadhan adalah bulan puasa. Orang-orang yang kekurangan ditimpa rasa lapar dan haus, namun di tangannya hanya ada sedikit harta.
Sehingga ketika ada orang yang mendermakan hartanya kepada mereka pada bulan tersebut, mereka mendapatkan bantuan untuk menaati Allah ta’ala di Bulan Ramadhan Yang Penuh Keberkahan Dan Kemuliaan tersebut.
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Karena sedekah di bulan ramadan mengikatkan kita semakin erat dengan Dzat Yang Maha Kaya, Dzat Yang Maha Pemurah.
Berikut ini beberapa keutamaan hikmah manfaat tujuan sedekah dan khususnya lagi di bulan suci ramadhan antara lain adalah sebagai berikut seperti yang dilansir dari rumaysho.com :
1. Bulan Ramadhan adalah waktu yang mulia dan pahala berlipat ganda pada bulan tersebut.
2. Bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan di mana Allah berderma (melimpahkan kebaikan) kepada para hamba-Nya dengan mecurahkan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka, terlebih di Lailatul Qadar. Allah Ta'ala akan menyayangi para hamba-Nya yang senang mengasihi yang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang artinya : "Sesungguhnya Allah akan merahmati para hamba-Nya yang ruhama' (suka mengasihi yang lainnya)." (HR. Al-Buhkari).
3. Rajin berderma pada bulan Ramadhan berarti membantu orang yang berpuasa, orang yang melakukan shalat malam dan orang yang berdzikir supaya mereka mudah dalam beramal. Orang yang membantu di sini akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka yang beramal.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan orang yang memberi makan buka puasa yang artinya : “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi).
4. Menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah sebab seseorang dimudahkan masuk surga.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut yang artinya : Dari ‘Ali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Itu disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia terlelap tidur.”" (HR. Tirmidzi).
5. Menggabungkan antara sedekah dan puasa adalah sebab kemudahan meraih ampunan dosa dan selamat dari siksa neraka. Lebih-lebih jika kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.
6. Dalam puasa pasti ada cacat dan kekurangan, sedekah itulah yang menutupi kekurangan tersebut. Oleh karenanya di akhir Ramadhan, kaum muslimin disyari’atkan menunaikan zakat fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa.
Disebutkan dalam hadits, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan dari kata-kata kotor, juga untuk memberi makan kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud).
Disyari’atkan banyak berderma ketika puasa seperti saat memberi makan buka puasa adalah supaya orang kaya dapat merasakan orang yang biasa menderita lapar sehingga mereka pun dapat membantu orang yang sedang kelaparan.
Oleh karenanya sebagian ulama teladan di masa silam ditanya, “Kenapa kita diperintahkan untuk berpuasa?” Jawab mereka, “Supaya yang kaya dapat merasakan penderitaan orang yang lapar. Itu supaya ia tidak melupakan deritanya orang yang lapar.”
Dalam sebuah hadis shahih Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah mempunyai dua malaikat yang ber doa setiap subuh. Salah satunya berkata; ‘Ya Allah, berilah orang yang membelanjakan sebagian hartanya di jalan Allah dengan gantu yang lebih baik lagi. Sedangkan malaikat yang satunya lagi berkata, ’Ya Allah, berilah kehancuran kepada orang yang tidak mau membelanjakan sebagian hartanya dijalan Allah’."
Betapa indah memberi harta kepada orang lain. Betapa baik shadaqah dan betapa mulianya saling membantu sesama. Setiapkali orang membelanjakan hartanya di jalan Allah, Allah memberinya kesehatan tubuh, ketenangan hati dan keluasan rizki.
Riwayat yang lain Rasulullah SAW juga bersabda, "Shadaqah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api."
Dosa-dosa yang dilakukan hakikatnya mempunyai panas dalam hati, bara dalam jiwa, dan api yang menyala dalam kehidupan. Tak ada yang dapat memadamkan panas dan bara tersebut kecuali dengan bershadaqah.
0 komentar: